Text
Uang yang Terselip di Peci
Dengan gaya bahasa yang ringan dan lancar, cerpen-cerpen Satmoko mampu menyajikan berbagai persoalan yang terjadi di sekitarnya ke dunia cerita secara menarik dan memunculkan kesadaran reflektif pada pembaca. Cerpen-cerpen “Di Persimpangan di Perbatasan”, “Ke Kota”, “Kota Abu”, dan “Angkringan Pandemi” mampu menggambarkan tokoh-tokoh yang kalah dan dikalahkan oleh keadaan yang melilit dirinya dalam menghadapi kehidupan. Memancing pembaca untuk merenungkan kembali tentang arti sebuah kejujuran. Kesadaran reflektif juga diperkaya oleh Satmoko dengan memanfaatkan cerita-cerita lokal Riau seperti tampak dalam cerpen “Bersampan ke Tepi Tanah Mimpi” atau cerita magis seperti tampak dalam cerpen “Dua Keris”.
Dr. Pujiharto, M. Hum. Kaprodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
Tidak tersedia versi lain