PERPUSTAKAAN HUDA ASSYIFA | MAN KOTA MAGELANG

NPP: 3371011L1000001

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Palagan Magelang : Pada Suatu Masa di Pakunya  Pulau Jawa
Penanda Bagikan

Text

Palagan Magelang : Pada Suatu Masa di Pakunya Pulau Jawa

Novo Indarto - Nama Orang; mbilung Sarawita - Nama Orang;

Pendudukan Jepang di Indonesia berakhir dengan bom Hirosima-Nagasaki yang dijatuhkan Amerika Serikat. Jepang menyerah tanpa syarat. Semua tanah jajahan Jepang diserahkan kembali pada Sekutu.

Dalam pada itu, Jepang yang kalah dan Sekutu yang belum tiba di Indonesia, memunculkan situasi Vacum of power. Kekosongan kekuasaan ini dimanfaatkan para founding fathers untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Permasalahan rumit pun muncul. Jepang yang kalah hanya bisa memasrahkan nasib pada sekutu, mau dikembalikan ke Jepang atau menjalani hukuman bagi penjahat perang. Sekutu pun datang untuk melucuti Jepang dan membebaskan tahanan Eropa maupun Eurasia. Belanda saat itu baru saja lepas dari cengkraman Nazi Jerman dan berusaha menguasai lagi tanah jajahannya dengan bantuan sang sahabat, yaitu Inggris. Rakyat Indonesia cukup bisa mengendus usaha itu, maka mereka melawan. Inggris dipersilahkan untuk mengurus para tawanan perang, namun Belanda dilarang ikut campur tangan. Saat kejadian demi kejadian terbukti terjadi akibat usaha Belanda dalan menancapkan kembali kukunya di Indonesia, perang pun pecah

Palagan Magelang atau peperangan sengit di Kota Magelang mampu membuat Inggris berpikir ulang. Di hari pertama mereka pun sadar kalau tidak sanggup melawan pejuang republik Indonesia. Mereka minta tolang Soekarno untuk mendinginkan rakyat Magelang. Mereka juga menghasut tentara Jepang yang masih tersisa di Semarang dengan fitnah bahwa rakyat Magelang membantai Jepang di Magelang. Maka mereka datang dan membabi buta membantai rakyat Magelang. Kenyataanya, Sekutu terpaksa mundur. Palagan Magelang tidak kalah dari pertempuran 5 Hari di Semarang, Palagan Ambarawa, dan Pertempuran Surabaya


Ketersediaan
#
My Library (Rak Buku) (900) 959.8 NOV p
00000008494
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
959.8 NOV p
Penerbit
Bantul : : Medang Heritage Society., 2022
Deskripsi Fisik
291 +xxi hal ; ilus: 20x21cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-623-96355-6-5
Klasifikasi
959.8
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cet. 1
Subjek
sejarah
sejarah indonesia
magelang
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN HUDA ASSYIFA | MAN KOTA MAGELANG
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan Huda Assyifa dirintis bersamaan dengan berdirinya MAN Kota Magelang. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 137 tanggal 11 Juli 1991 Madrasah Aliyah Negeri Parakan Temanggung Filial di Kota madya Magelang menjadi Madrasah Aliyah Negeri ( MAN 1 ) Kota Magelang dan mulai tahun 1996 pindah di Jalan Raya Payaman Nomor 01 Telepone (029)369256

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?