Text
Misteri Dan Keajaiban Isra' Mi'raj : Perjalanan Agung sang Nabi Agung
Isra’ Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, hingga dinaikkan ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra’ Mi’raj digambarkan sebagai perjalanan fisik dan spiritual bagi Nabi Muhammad SAW. Dalam bahasa Arab, Isra berarti perjalanan di malam hari, sementara Mi'raj adalah kenaikan.
Pada peristiwa Isra’, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Ka'bah di Mekkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Dalam perjalanan ini, Nabi mengendarai hewan bernama Buraq, yang digambarkan memiliki tubuh seperti kuda putih, mempunyai sayap dan ekor burung merak.
Jarak Mekkah dan Yerusalem yang pada saat itu normalnya ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta selama sekitar satu bulan, dapat dicapai Nabi Muhammad SAW dalam semalam. Di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW diceritakan memimpin para nabi terdahulu untuk melaksanakan ibadah shalat dua rakaat.
Pada peristiwa Mi’raj perjalanan yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al Aqsa naik ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. Dalam perjalanan ke Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu di setiap tingkatan dari tujuh tingkatan langit, sebagai berikut.
Nabi Adam di langit pertama
Nabi Isa dan Yahya di langit kedua
Nabi Yusuf di langit ketiga
Nabi Idris di langit keempat
Nabi Harun di langit kelima
Nabi Idris di langit keempat
Nabi Harun di langit kelima
Nabi Musa di langit keenam
Nabi Ibrahim di langit ketujuh
Sinopsis
Benarkah Rasulullah diberangkatkan melintasi jarak dan waktu dari masjidil haram ke masjidil Aqsha naik ke Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam? Adakah beliau mengalami Isra' dan Mi'raj secara ragawi dan rohani, atau ruhnya? saja? Benarkah beliau melihat wajah Allah secara langsung di Sidratul Muntaha? Lalu, apakah hakikat dan makna sejati dari Isra' dan Mi'raj tersebut?
Tidak tersedia versi lain